FGD PEMBELAJARAN

Focus Group Discussion (FGD) PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK

Focus Group Discussion (FGD) yang diikuti oleh Bapak dan Ibu Guru MAN 2 Pasuruan

Pasuruan—MAN 2 Pasuruan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) terkait persiapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Projek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P4RA) di Gedung 8 MAN 2 Pasuruan pada tanggal 25-26 Juli 2022. FGD ini merupakan kelanjutan dari kegiatan workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang dilaksanakan selama empat hari pada minggu sebelumnya.

Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dibuka oleh Kepala Madrasah sekaligus pengarahan terkait projek yang akan di lakukan. Dalam pengarahan tersebut Moh. Irham Zuhdi menyampaikan pentingnya mengikuti Focus Group Discussion (FGD) kali ini. “Dalam satu minggu ini mata pelajaran projek masih kosong dan digantikan dengan penyampaian materi, untuk itu mohon diikuti dengan baik acara ini,” ujarnya.

Kepala madrasah juga menyampaikan beberapa contoh penerapan P5 dan P4RA, dan di akhir sambutannya beliau juga menyampaikan terkait pentinya kebersihan kelas. “Setiap kelas setelah pembelajaran usai jangan sampe ada sampah yang tertinggal, terutama di loker loker meja,” tegasnya.

Moh. Irham Zuhdi juga menyampaikan “Kurikulum merdeka diharapkan tidak membingungkan para guru, jangan menyerah, dan terus belajar. Karena banyak madrasah swasta yang menunggu info dari kita selaku madrasah negeri yang sudah menerapkan kurikulum merdeka dalam proses pembelajarannya,” harapnya.

Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ini dilakukan selama 2 hari yang dihadiri oleh semua guru MAN 2 Pasuruan yang dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar di kelas. Pemateri dalam Focus Group Discussion (FGD) ini yaitu Waka Bidang Akademik MAN 2 Pasuruan.

Dalam penyampaiannya Waka Bidang Akademik menekankan bahwa projek ini akan di tentukan jadwal pelaksanaanya sekaligus dengan pembagian tema dari projek P5 dan P4RA. Selain itu Akhmad Farid menyampaikan. “Dalam penerapan projek P5 dan P4RA harus intens menjalin komunikasi dengan siswa dan mengarahkan siswa dalam memulai hingga mengahiri projek yang dibuat,” ujarnya. 

Projek P5 dan P4RA dilakukan oleh siswa kelas X yang dalam waktu satu tahun harus menyelesaikan minimal 3 projek. Di akhir penyampainnya Akhmad Farid menyampaikan bahwa, “Wali kelas menjadi coordinator pembuatan tim di kelasnya masing-masing dan membuat draf pendamping dari guru yang mengajar kelas X,” imbuhnya.

Dalam kegiatan yang dilakukan selama 2 jam tersebut akhirnya di tutup oleh Waka Bidang Akademik dengan mengucap “Alhamdulillah hirobbil alamin,” tutupnya. (Bal)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *