BIMTEK GURU BIOLOGI

Guru MAN 2 Pasuruan Ikuti Bimtek Budidaya Ikan Teknik Bioflok: Upaya Menanamkan Ketahanan Pangan di Madrasah

Lamongan, 14 Juni 2025 — Sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan nasional melalui dunia pendidikan, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Biologi Madrasah Aliyah (MA) Jawa Timur bekerja sama dengan Program Studi S1 Akuakultur Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Budidaya Ikan dengan Teknik Bioflok. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 14 Juni 2025, bertempat di MAN 2 Lamongan, dan diikuti oleh guru-guru Biologi dari berbagai Madrasah Aliyah se-Jawa Timur.

Dalam kegiatan strategis ini, MAN 2 Pasuruan mengirimkan perwakilannya, yaitu Ibu Kameliah Mushonev, S.Pd., M.Si, salah satu guru Biologi yang aktif dalam mengembangkan inovasi pembelajaran sains yang aplikatif di lingkungan madrasah.

Pembukaan dan Sambutan Para Narasumber

Kegiatan Bimtek ini dibuka dengan penuh semangat oleh panitia pelaksana yang diketuai oleh Ibu Firas Khaleyla, S.Si., M.Si, yang juga merupakan pengurus MGMP Biologi MA Jawa Timur. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya memberikan pemahaman praktis dan aplikatif kepada guru-guru Biologi agar mereka dapat turut serta dalam menciptakan ekosistem pembelajaran yang tidak hanya teoritis, tetapi juga kontekstual dengan kebutuhan bangsa, terutama dalam bidang ketahanan pangan.

Kegiatan ini juga mendapat apresiasi besar dari berbagai pihak. Dalam sambutan pembukaan, Dr. Dyah Istami Suharti, M.KPd., selaku ketua MGMP Biologi MA Jawa Timur, menekankan bahwa peran guru Biologi sangat strategis dalam membangun kesadaran siswa terhadap isu-isu ketahanan pangan dan lingkungan.

Selanjutnya, sambutan diberikan oleh Bapak Dr. Sugiyo, M.Pd, selaku Kepala Bidang Pendidikan Madrasah – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Beliau menggarisbawahi bahwa penguatan keterampilan praktis seperti teknik budidaya ikan bioflok ini sangat relevan dengan semangat Kementerian Agama untuk menjadikan madrasah sebagai pelopor ketahanan pangan dan wirausaha produktif di masa depan.

Acara juga diramaikan dengan Selayang Pandang Program Studi S1 Akuakultur UNESA yang disampaikan oleh Ibu Reni Ambarwati, S.Si., M.Sc, selaku Ketua Program Studi. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan visi dan peran prodi akuakultur dalam mendukung pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat, termasuk kolaborasi dengan madrasah-madrasah untuk mengembangkan praktik akuakultur berkelanjutan dan berbasis teknologi.

Materi dan Praktik Langsung Teknik Bioflok

Sesi materi inti disampaikan oleh dua narasumber ahli di bidangnya. Pemateri pertama, Prof. Dr. Isnawati, M.Si, membawakan materi bertajuk “Ketahanan Pangan Berbasis Sekolah: Tantangan dan Peran Guru Biologi”. Dalam paparannya, beliau menekankan bahwa sekolah, khususnya madrasah, memiliki peran penting dalam membentuk kesadaran dan keterampilan siswa dalam bidang ketahanan pangan. Salah satunya adalah melalui integrasi isu pangan dalam modul ajar Biologi serta penerapan kegiatan riil di lingkungan sekolah.

Pemateri kedua, Bapak Agung Luthfi Fauzan, S.Pi., M.Si, merupakan praktisi dan akademisi di bidang akuakultur yang menyampaikan materi “Budidaya Ikan Teknik Bioflok: Peluang dan Implementasi di Lingkungan Madrasah”. Selain menjelaskan prinsip-prinsip teknik bioflok yang hemat air, ramah lingkungan, dan produktif, beliau juga memandu langsung para peserta dalam sesi praktik budidaya ikan dengan sistem bioflok yang dilakukan di kolam percontohan milik MAN 2 Lamongan.

Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan praktik ini, termasuk Ibu Kameliah Mushonev yang menyatakan bahwa pengalaman ini sangat berharga dan relevan untuk dikembangkan di MAN 2 Pasuruan, baik melalui pembelajaran intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. “Saya melihat potensi besar untuk mengintegrasikan materi ini ke dalam modul ajar Biologi dan juga program ekstrakurikuler berbasis kewirausahaan siswa,” ujarnya.

Harapan dan Tindak Lanjut

Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi para guru, tetapi juga mendorong terciptanya budaya produktif dan berkelanjutan di lingkungan madrasah. Dengan adanya teknik bioflok, madrasah bisa memanfaatkan lahan sempit sekalipun untuk membudidayakan ikan secara efisien, sehingga dapat menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan di tingkat lokal.

Ke depan, MGMP Biologi MA Jawa Timur berharap kegiatan semacam ini dapat terus ditingkatkan baik dari sisi materi maupun jejaring kerjasama, agar madrasah tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan masyarakat berbasis sains dan teknologi.

MAN 2 Pasuruan sendiri berkomitmen untuk menjadikan hasil Bimtek ini sebagai bagian dari pengembangan kurikulum madrasah. Kepala MAN 2 Pasuruan, dalam pernyataan terpisah, menyampaikan dukungan penuh terhadap implementasi program-program ketahanan pangan di madrasah. “Kami akan mendorong kolaborasi antar guru untuk menyusun program pembelajaran dan ekstrakurikuler yang relevan dengan hasil pelatihan ini,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, guru-guru Biologi tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu memberikan solusi konkret terhadap tantangan ketahanan pangan nasional. Semoga langkah ini menjadi awal yang kuat untuk mewujudkan madrasah yang mandiri, berdaya, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *